Bukan Cinta yang Salah.. part II
Ke-esokan paginya aku bangun seperti biasanya pukul 05.00 pm namun aku tidak langsung keluar kamar dan segera mandi serta berseragam rapi. Dadaku masih terasa sesak..., yang kukira setelah ku tidur dan terbangun semua akan terlupakan dan ternyata tidak. Dadaku semakin sesak,.. saat aku keluar kamar mamaku melihat diriku. Dia melihatku sepertinya aku dalam keadaan yang tidak sehat, ia menyarankan agar aku beristirahat dan tidak usah sekolah hari itu. Tapi aku tidak mau.., terbersit dipikiranku tentang masalah semalam. Aku takut kalau ada yang tahu dan tersebar pembicaraan yang tidak enak, lagipula aku ingin menunjukan pada Deca bahwa aku tidak apa-apa. karena masalah itu Deca merasa bersalah padaku dan ia menjadi amat memperhatikanku.
Aku tiba disekolah agak terlambat.., saat kumasuki kelas sudah ada guru yang duduk di kursinya. Untung guru itu baik jadi aku tak mendapat hukuman. Mata mereka semua teman-temanku mengarah kepadaku, apa yang mereka pikirkan sampai menatapku seperti itu?? Apa mereka tau cerita semalam?? Dan lain tatapan dari Deca dan Denny.., Denny dengan tatapan rasa bersalahnya dan Deca ia menatapku sedih.. aku segera duduk di kursiku dan langsung mengeluarkan buku pelajaran mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung..
Memang kondisiku saat itu juga agak tidak baik kepalaku pusing, seluruh badanku terasa dingin, dan wajahku pun pucat, jelas saja Deca mengkhawatirkanku. Aku melihat Denny tak seperti biasanya dia hanya duduk diam dikursinya sambil membaca buku-buku entah buku apa itu.. dia tidak berani menatapku. Teman-temanku terus meleldekku dan Denny, tapi baik aku ataupun Denny sama sekali tidak meladeninya. Untung Deca berkata “udah donk kesian nih Putri-nya lagi gak enak badan, jangan diledekin terus.. pusing tuh kepalanya!!!”, aku hanya tersenyum melihatnya. Aku baru menyadarinya ternyata berita itu tersebar, tapi mereka hanya tau kalau Sandy menyatakan cintanya padaku semalam dan aku menerimanya, hanya sebatas itu aku bersyukur.. beruntung mereka tidak mengetahui cerita selanjutnya. Aku harap gak akan ada orang yang tau kecuali aku, dia dan Deca....
Deca sempat bilang padaku kalau ia membenci Denny karena ia telah menyakitiku.. “meskipun kau berkata kau tidak tersakiti karena sikapnya.., tapi aku akan tetap membencinya!!”. Itu yang Deca katakan kepadaku.., dia membencinya karna ia telah menyakitiku. Itu yang kutakutkan.. bagaimana kalau semua teman-teman baikku mengetahuinya???. Seharian mereka meledekku, akhirnya aku berkata “ heyhey.., ledek aja trus bukannya belajar udah mo ujian tauuu...!!!. “hahaha..., ujian mah gampang kan ada Putrii..!!!”, Larry memang suka berkata seenaknya saja.
Alex datang.. “hey Putt kamu gak apa-apa kan??”., ada apa dengan Alex? Kenapa dia tiba-tiba berkata seperti itu? Apa dia tau semua cerita antara aku dan Denny? “ kenapa memang??..”, aku hanya menjawab itu. Alex pun tersenyum.
___________________________________________________________
Apa yang sebenarnya terjadi saat ini aku bingung.., antara Alex dan Denny mereka tak bertegur sapa sama sekali padahal mereka duduk tidak berjauhan beda sekali dengan biasanya. Setiap bertemu sebelumnya mereka selalu berjabatan tangan dan bercanda, tapi ini beda. Saat itu, ketika aku hanya sedang berdua dengan Deca duduk di kantin sekolah tiba-tiba Ucok datang dan ia langsung bercerita pada aku dan Deca tentang permasalahan yang terjadi antara Alex dan Denny. Ia menceritakan dari A-Z, yang intinya Alex akhirnya tau tentang hubunngan Denny dan Ica, Alex merasa dikhianati. Pantas saja ternyata selama ini Alex meminta Denny untuk Menjaga Ica dan Alex sering bercerita pada Denny tentang perasaannya yang masih mencintai Ica, namun setelah lama ia tau ternyata Denny dan Ica bukan hanya sekedar teman melainkan lebih dari itu PACAR. Alex jelas merasa tersakiti, ia sangat marah pada Denny tapi Alex cukup dewasa ia tidak main pukul atau kekerasan pada Denny, ia tidak ingin karena hal itu genk dan pertemanan yang mereka bentuk sejak lama itu pecah. Alex berkata pada Larry “Biarkan ini hanya menjadi masalahku dengannya saja...!!”. Larry juga sudah meminta maaf pada Alex karena menyembunyikan masalah ini darinya.Deca terlihat bertambah kesal., dahi-nya berkerut. Ia tambah kesal dengan kelakuan Denny itu.
Kondisi tubuhku semakin tak tentu, aku bertambah pusing dan badanku panas. Karena tak kuat pulang sendiri, Deca meminta pacarnya yaitu Ical yang juga teman baikku untuk mengantarku pulang. Di jalan Ical berkata kepadaku “Maaf ya Putt... aku gak tau kalau akhirnya jadi begini!! Aku gak tau kalau ternyata...”, aku segera memotong pembicaraannya aku tau maksudnya,.. dan pasti Deca sudah bercerita padanya. Yaa Deca selalu bertukar cerita dengannya apapun itu termasuk pastinya masalahku ini. Dia juga merasa kesal dengan Denny, tapi Denny adalah teman satu genknya jadi sulit untuknya marah. Lagi pula ini hanya masalah aku dan dia.
___________________________________________________________
Sulit untukku membuang perasaan ini, perasaan yang sempat tercipta untuknya, sampai aku lupa kalau aku suka dengan Rio. Entah yang dipikiranku sekarang hanya Denny... kenapa??? Dia adalah sahabatku, aku merasa senang, nyaman dan gembira bersamanya tiba-tiba dia menyatakan perasaannya padaku.. dan dalam beberapa saat kemudian di menelponku dan berkata “Maaf...”, hatiku sekejap membeku, dingin.... seperti tak benyawa. Sejak saat itu aku dan dia tidak seperti dulu lagi yang saling bertegur sapa bercanda semaunya dan kini kami seperti dua anak yang baru pertama berkenalan. Jarang sekali canda antara kami terurai,..
Waktu berlalu dan mereka beberapa teman sekolahku akhirnya mengetahui cerita yang sebenarnya, entah mereka tau dari mana. Yaa itu lah dampaknya, seperti biasa para cewek yang mengetahuinya ikut merasa kesal pada Denny sampai-sampai mereka cuek sekali dengan Denny, tapi aku tak tau apa Denny menyadarinya? Karena sejak kemarin dia berubah jadi sering diam dikursinya jarang bercanda. Kasihan Denny, itu yang kupikirkan. Dan di saat seperti itu aku mencoba untuk mencairkan suasana, aku kembali mencoba mengajak Denny bercanda seperti dulu, yaa Denny menanggapi candaan ku.. dan yang lain pun ikut bergabung dengan kami. kita tertawa, saling bercanda seperti biasanya walau tawa-ku tak selepas dulu. aku hanya berharap mereka tak membencinya karena aku. Saat itu aku mengenyampingkan perasaan hatiku itu..
To Be cOntinue..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar